Seperti yang terlihat pada kedai "d`tutut syuruduth" di tempat Wisata Kuliner Selamat, Kota Sukabumi, Minggu, pengunjungnya banyak yang memesan jenis makanan tersebut.
Menurut Siti, kasir Wisata Kuliner Selamat, hampir semua pengunjung yang berbuka di tempat tersebut memasukkan tutut sebagai salah satu menu mereka, walaupun mereka memesan makanan-makanan yang lain.
"Hampir semua yang bayar pasti ada menu tututnya, walaupun pesan menu yang lain, tutut pasti ada," ujarnya.
Yosep pemilik kedai d` tutut syuruduth mengaku semenjak bulan Ramadhan penghasilannya naik hampir dua kali lipat. Sehari ia bisa menghabiskan hampir 500 kg tutut. Tutut tersebut ia peroleh dari berbagai pelosok Sukabumi, di antaranya dari daerah Jampang.
Harga tutut ini perporsi Rp6.000. Tutut tersebut dimasak dengan kuah encer berbumbu warna kuning seperti gulai. Menurut Yosep resepnya mudah dan sederhana. Tutut dengan bumbu seperti itu menurutnya adalah makanan tradisional khas Sunda.
"Resepnya mah gampang, sederhana aja, kalo orang Sunda pasti tau, kan makanan khas Sunda," paparnya.
Tita, salah satu penikmat tutut, mengaku sangat menyukai menu satu-satunya yang ditawarkan kedai "d` tutut syuruduth" ini. Menurut dia rasanya enak dan bumbunya pas di lidah selain harganya pun terjangkau.
Kedai tersebut merupakan salah satu kedai yang berada di tempat Wisata Kuliner Selamat. Pengadaan tempat wisata kuliner ini merupakan kerja sama antara pengelola Toserba Selamat dengan Pemkot Sukabumi.
Menurut Ema Muttaqin, manajer Toserba Selamat, Pemkot membantu menyediakan gerobak-gerobak yang digunakan oleh pedagang sebagai kedai mereka. Terdapat 45 kedai makanan khas Indonesia di tempat tersebut dengan lebih dari 100 menu pilihan dengan harga hanya berkisar dari Rp2.000 hingga Rp21 ribu.
Toserba Selamat sendiri berada di daerah Kebon Jati Kota Sukabumi. (ant/aik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar