Theater
Foto: Wawan
CETAK BERITA INI
KIRIM KE TEMAN
KOMENTAR FANS HARVEY MALAIHOLO
DISKUSIKAN DI MILIS
"Itu pentingnya festival. Kita harus menjaga apa yang harus dimiliki," kata Harvey di preskon Indonesia Song Festival & ASEAN Song & Culture Festival 2010 di Djakarta Theater, Kamis (10/12).
Dikatakan Harvey, dalam festival kali ini merupakan respon dari himbauan Presiden SBY yang berhubungan dengan digalakkan Tahun Indonesia Kreatif. Alhasil ia bersama Dharma Oratmangun melihat adanya sarana yang bisa dihubungkan dengan hal tersebut.
"Dengan itu kita berharap geliat musisi Indonesia bukan saja pelaku, tapi juga pengamat dan pecinta. Kita tidak melihat lulusan festival bukan semata-mata untuk menjadikan penyanyi terbaik, tapi juga bisa bertahan," katanya.
"Ya, ajang ini bukan hanya mencari bakat muka baru, tapi ini menjadi ajang belajar mengajar, memberikan informasi apa yang ada di situ. Kita ingat siapa kita sebelumnya, kita juga ingin memberikan info, karena pengamat musik sekarang yang tahu hanya band, padahal ada Guruh Soekarno Putra dan Anton Issoedibyo yang menjadi pionir. Dari ajang seperti ini menjadi banyak manfaat, karena di tiap tahunnya kita menunggu ajang seperti ini," urainya.
Belakangan muncul ajang pencarian bakat, apakah yang akan dijual lebih baik dari festival ini sebelumnya? "Festival pada dasarnya sama yang namanya kompetisi, hanya saja kemasannya. Di sini ada lagu, ada penyanyi, yang pemilihan lagu melibatkan pemirsa, tapi tetap ada benang merahnya dinilai juri yang kompeten, karena ini ajang yang mewakili Indonesia yang jauh lebih baik bisa menembus pasar," jawab Harvey. (kpl/wwn/boo)
Lihat Profil: Harvey Malaiholo, Dharma Oratmangun, Guruh Soekarno Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar