VIER Gagas Video Musik Makassar

Mempawangi Video Musik Makassar (VMM), Vier Communication yang terdiri dari empat anak muda ini boleh dibilang menuai sukses berkat ‘idealisme’. Meski belia, Vier yang terbentuk Maret 2008 lalu telah menunjukkan eksistensi yang tidak sedikit bagi pengembangan musik di Makassar, khususnya band-band indie.
Vier sendiri berharfiah empat dalam bahasa Belanda. Vier dicukil sebagai nama EO sebab tergagas oleh empat orang, di antaranya Andi Firmansyah (Dirut), Puspito Hargo (Marketing), David Paul (Keuangan), dan Androtiosso (Art Division).
Menurut Puspito, salah satu proyek yang telah membahana adalah VMM, dimana ajang ini merupakan bentuk apresiatif terhadap band-band indie Makassar yang belum memiliki publisitas.
BHIS BandTerbentuk karena idealisme, itulah BHIS Band. Tahun 1996, empat orang mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas, membentuk sebuah band yang kemudian dinamakan Belantara Band. Setelah terjadi pergantian personil, nama band tersebut juga mengalami perubahan menjadi BHIS Band. Band ini telah melahirkan dua album indie yaitu Belantara Hati dan Belantara Cinta. Rencananya BHIS Band akan membuat konsep album trilogi.\
The Jokes Cikal bakal terbentuknya The Jokes yaitu sebuah acara di Kampus Nitro. Awalnya band ini bernama The Flush dengan mengusung aliran musik alternatif. Setelah ditinggalkan beberapa orang personilnya, band ini kemudian berganti nama menjadi The Jokes, dengan warna musik rock n roll. The Jokes telah menghasilkan sebuah album indie Rock n' Roll Party.
Uchu N' Friends Awalnya hanya sebuah proyek solo dari Uchu, sang bassis, kemudian berkembang menjadi sebuah band utuh, yang diberi nama Uchu N’ Friends. Band yang dari namanya sangat kental dengan dialek Makassar ini terbentuk tahun 2008. Yang unik dari band ini, karena mengusung dua format dalam bermusik, vokalis perempuan saat memainkan ceria, dan vokalis laki-laki untuk jenis lagu slow.
NeriumWarna dan jenis aliran musik yang berkontur sama, bahkan cenderung plagiatis bukan merupakan tipikal Nerium, sebuah independensi di bidang permusikan, yang lahir dari ranah Anging Mammiri ini. Menurut Rendra, sang vokalis sekaligus gitaris Nerium, band indie yang dipawanginya berempat ini bersama Adyanto (bass), Inal (drum), dan Joe Ernest (gitar), adalah ruap ekspresitas yang hadir apa adanya.
Rendra berargumen, independensi musik diperlukan untuk mempertegas keyakinan bahwa manajerial musik tidak hanya dapat dikendalikan oleh mayor label. “Makassar juga bisa, tidak hanya band-band dari Jawa.” (Effendy wongso, foto: Yusran)
MAYAPADABerawal dari Intensitas Kedekatan
Terbentuk pada 24 April 2007, band yang kini digawangi oleh lima personil ini sempat mengalami asimilasi dari musik akustik menjadi rock ballads dan easy listening seperti sekarang. Alasannya cukup gamblang, bahwa Mayapada mengikuti tren musik yang lagi marak di Makassar. Untuk itulah, Mayapada cukup dinamis melihat potensi pasar musik kontemporer. Selain itu, musik juga merupakan wadah kreatifitas dan kegiatan positif dari anggota Mayapada, Tiwi (vocal), Ivan (vokal), Arter (gitar dan kibor), Dhika (bass), dan Novan (drum). Ihwal itulah yang membuat band yang telah mengeluarkan single ‘Senandung Rindu’ ini kompak dipawangi oleh dua ‘bunda’, Rosmini dan Rostina, manajer sekaligus ibu dari Novan dan Tiwi. (Effendy Wongso/foto: Yusran)
A+WingBelum setahun sejak terbentuk, namun A+Wing sudah mampu menunjukkan eksistensinya. Menjadi salah satu nominasi Video Musik Makassar dan launching album pertama bulan ini sudah mampu membuktikan kehandalan mereka dalam bermusik, “Setiap latihan selama dua minggu, kita selalu menargetkan untuk menciptakan satu lagu. Sampai saat ini, materi lagu sudah ada belasan, namun hanya sembilan yang terpilih untuk album pertama ini,” ujar Yeyen sang Vokalis. Bersama dengan Enal (Bass), Fadly (Drum), Icha (Keyboard) dan Jaya (Gitar), A+Wing mencoba untuk meraih kesempurnaan dalam bemusik sesuai dengan prinsip mereka. Ambun
WantedSesuai dengan namanya, Wanted berharap agar kelak band ini akan selalu dicari oleh penikmat musik Indonesia. Dengan formasi, Dava (Vokal), Pully (Bass), Acha (Gitar), Ardent (Gitar), Takdir (Drum), band ini mengusung pop alternative untuk mengekspresikan kreasi mereka dalam bermusik. Terbentuk sejak September 2007, kini Wanted tengah mempersiapkan album kedua setelah sebelumnya mengeluarkan album pertama yang berisi sembilan lagu yang salah satunya berhasil menjadi nominasi dalam Video Musik Makassar. “Konsep Video Klip kita sederhana saja, berisi rekaman live Wanted. Lagu yang dibawakan dalam Video Klip ini menceritakan penyesalan keegoisan seorang lelaki dalam menjalin suatu hubungan hingga menyakiti pasangannya,” tutur Acha, sang Gitaris yang menulis lagu ini berdasarkan pengalaman pribadi. Ambun
LagunaJam terbang Laguna dalam blantika musik Makassar sudah tak terhitung lagi berbagai pengalaman sudah direguk oleh band yang beranggotakaan tujuh orang ini. Agnes Monica, Tiga Diva, dan Duo Maia adalah artis ibukota yang pernah sepanggung dengan Laguna, konsistensi dalam bermusik merupakan jaminan yang dipunyai oleh band ini hingga dipercayai untuk berkolaborasi dengan sederet artis papan atas. Tak hanya sampai disitu, single Selalu Laguna bahkan menjuarai Asian Festival Song yang dilaksanakan di Jakarta beberapa waktu lalu. Mengusung aliran pop, bukan berarti Laguna tak piawai dalam membawakan aliran musik lainnya. Jazz, RnB, dan Rock adalah warna musik lain yang sering dibawakan oleh band yang beranggotakan Yayang (Keyboard), Ical (Perkusi), Acho (Bass), Riky (Gitar), Arie (Drum), Mely (Vokal), dan Rhiry (Vokal). Ambun
UfanlyBerkarakter musik sendiri merupakan ciri khas Ufanly.Dengan tiga personil, Rony (bass), Edy (drum) dan Ufan (vokal), 2009 Ufanly go nasional. Satu album khusus telah disiapkan buat pecinta musik Indonesia. Tunggu saja launching-nya April tahun ini.
NobleTerbentuk 2004, band dengan personil Sandy (vokal), Andika (bass) dan Rudy (gitar) ini awalnya memakai nama Nice Band. Tahun 2007, band dengan genre musik pop alternatif ini me-ngubah namanya menjadi Noble Band.
MAKASSARTERKINI.COM