copyright 2011 stmik dipanegara design by Zaldy Salam

Minggu, 27 Desember 2009

Bams Harap 2010 Musik Lebih Berwarna

Senin, 28 Desember 2009 10:27
Kapanlagi.com - Lantaran menjamurnya band atau penyanyi dengan genre musik yang nyaris sama pada 2009, Bams berharap warna tersebut kian beragam. Sebab dengan warna seragam berakibat kebosanan bagi pecinta musik Indonesia dan dirinya. Untuk itu vokalis Samsons ini meminta kreativitas dari pemusik yang ingin terjun ke dunia tarik suara.

"Gue setuju kalau warna yang ada saat ini lebih berwarna lagi tahun depan. Sebab jujur aja, gue bosen. Coba buat yang lain. Saya bisa katakan musik yang Samsons bawakan beda dan memang beda. Simak saja baik-baik," katanya di Rumah Ranadi, kawasan Cipete Buntu, Jakarta Selatan, Minggu (27/12).

Seperti diketahui, banyak band bermunculan hanya membawakan genre yang sama atau nyaris sama yakni Melayu. Namun bukan berarti dirinya benci pada musik jenis ini.

"Bukannya gue nggak suka tapi kalau Melayu terus ya gue jadi prihatin. Sebab itu bukan kemajuan namun kemunduran khususnya industri itu sendiri," sambungnya.

Lalu siapakah yang mesti berubah? Band atau pelaku industri? Bams tersenyum. "Ya, orang yang di industri yang harus berubah," tegasnya. (kpl/dis/erl)

Jumat, 25 Desember 2009

BCL Bakal Luncurkan Album di 2010


Sabtu, 26 Desember 2009 09:18
Kapanlagi.com - Akhir-akhir ini nama Bunga Citra Lestari lebih dikenal sebagai seorang penyanyi. Padahal di awal karirnya, dia lebih dikenal sebagai bintang akting, bahkan sinetron yang dibintanginya selalu laris di pasaran.

Setelah sempat vakum berakting, di tahun 2009 istri Ashraf Sinclair ini kembali berakting di sinetron stripping, BAYU CINTA LUNA. "Balik ke sinetron untuk mengobati kangen, kebetulan laguku dijadiin soundtrack jadi diputar setiap hari," ungkap Bunga kepada KapanLagi.com, Jumat (25/12) kemarin, tentang alasannya kembali berakting.

Bunga yang ditemui di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menambahkan bahwa ia telah memiliki rencana untuk karirnya di tahun mendatang. "So far so good. Di tahun 2009 aku balik lagi ke sinetron dan ternyata dapat respon positif. Nyanyi juga terus dan baru keluarin single baru. Album berikutnya Insya allah 2010 sudah keluar lagi."

Dengan segala yang sudah dicapai pelantun Aku dan Dirimu, sudahkah ia puas? "Aku selalu setiap tahun itu harus maksimal. Keinginan untuk lebih pasti ada. Tahun ini aku berharap besar dalam karir, segala sisi harus diperbaiki dan sampai saat ini itu berjalan dengan baik," ujarnya. (kpl/hen/riz)

Sukses Beradegan Hot, Shinta Bachir Jajal Dunia Musik


Sukses membintangi sebuah film horor panas baru berjudul “Suster Keramas”, ternyata tidak membuat Shinta Bachir berhenti sampai disitu saja.

Artis pendatang baru yang sempat beradegan hot dengan bintang film porno Jepang Rin Sakuragi di film buatan Maxima Production ini, diam-diam menjajal dunia tarik suara.

Lewat garapan label musik Nagaswara Record asuhan Rahayu Kertawiguna, Shinta coba ‘nyemplung’ sebagai seorang soloist. Pemeran ‘Jeng Doly” dalam film ‘Suster Keramas’ ini mengeluarkan single yang bertajuk “Cari Duit”.

“Aku dari dulu emang punya cita-cita ingin jadi penyanyi. Setelah dapat kesempatan emas ini, ya kenapa gak dijalanin aja dulu, siapa tau berhasil.” Jelas Shinta saat diwawancara tim cumicumi di kantor Nagaswara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (24/12).

Lebih lanjut Shinta juga menjelaskan konsep musik yang dilakoninya bernuansa centil dan genit. Namun mantan penari ini tidak mau dianggap murahan atau nakal terhadap karakter musiknya.

“Musik yang aku bawa ada nuansa RnBnya, agak-agak enteng aja, enak didenger dan enak buat goyang deh pokoknya. Konsep musiknya seksi, genit tapi bukan genit-genit nakal or murahan yah. Lebih ke anak muda aja.” Ungkap wanita cantik kelahiran 7 Februari 1986 ini.

Namun pengagum Agnes Monica ini tidak mau langkah yang tengah ditempuhnya disebut sebagai aji mumpung dalam dunia hiburan. Shinta menganggap semua yang sedang dirintisnya saat ini sebagai bentuk bakat terpendam yang ingin ia kembangkan.

“Kalo dibilang aji mumpung, gak juga yah mas. Saya anggap ini sebagai kesempatan aja, lagipula saya punya bakat untuk menyanyi kok, terus dikasih kesempatan sama pak Rahayu untuk masuk dapur rekaman, ya kenapa gak saya jalanin.” Tutur Shinta sembari tersenyum. (mich)

Sumber : dok. Indigo cumicumi

Widy Vierra Pertama Kali Manggung di Tahun Baru


Jum'at, 25 Desember 2009 14:10
Kapanlagi.com - Tahun baru akan jadi saat istimewa bagi Widy Vierra. Dengan berakhirnya tahun ini banyak tawaran manggung ditujukan pada grup band-nya, Vierra. Bagi Widy ini jadi pengalaman pertamanya.

Rencana tahun baru kali ini Widy akan disibukkan dengan acara manggung. "Berasa banget sih alhamdulillah. Soalnya ini baru pertama kali. Dari label udah target manggung di acara tahun baru. Kan spesial banget, nggak setiap hari," terang vokalis Vierra ini saat ditemui di Studio Penta, Kebon Jeruk Jaksel beberapa waktu lalu.

[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]

Ditanya apa kesediaan manggung ini lantaran bayaran besar, Widy membantahnya, mengaku ini jadi pengalaman pertamanya. "Nggak sih, kan moment bagus. Kita belum pernah manggung di acara tahun baru. Sekalian kerja sekalian belanja juga kalau ke luar kota. Sekalian belanja juga. Kalau di jakarta kan udah sering," tambahnya. (kpl/ato/erl)

Sherina, Tak Ada Resolusi Baru di 2010

Jum'at, 25 Desember 2009 16:08
Kapanlagi.com - Pergantian tahun bukan berarti selalu diikuti dengan sesuatu yang bersifat baru. Setidaknya pendapat itu yang terlontar dari penyanyi Sherina. Karena memasuki tahun baru, dirinya lebih banyak melanjutkan hasil kerja tahun 2009, dan tidak ada resolusi baru.

"Secara keseluruhan tetap melakukan yang terbaik dengan apa yang sudah gue lakukan," ungkap Sherina saat ditemui di acara Terusik Traxkustik All Starr di TMII Jakarta Timur, Rabu (23/12).

"Gue nggak berani bilang karena belum ada album baru, hanya tahun depan awal akan ada single baru judulnya Gregetan dan gue masih berharap untuk album yang ini dulu, jadi masih meneruskan album yang kemarin," tambahnya.

Sementara soal apakan setiap single akan di bikin video klip, mantan penyanyi anak yang kini sudah memasuki usia remaja itu akan melihat perkembangan lebih lanjut. Secara wajar akan dijalaninya sesuai kondisi pasar musik. (kpl/gum/dar)


Rabu, 23 Desember 2009

Mika: 'THE BOY WHO KNEW TOO MUCH,' Tetap Megah Namun Tak Semengejutkan Dulu


Lihat Gambar
Mika: THE BOY WHO KNEW TOO MUCH © wordpress.com
BERI KOMENTAR
CETAK ARTIKEL INI
DAFTAR MAILING LIST
KIRIM KE TEMAN
Selasa, 22 Desember 2009 18:16
KapanLagi.com -
Oleh: Noppy

Michael Holbrook Penniman, pemuda Inggris kelahiran Lebanon, 18 Agustus 1983, ini boleh berbangga hati karena didapuk sebagai salah satu penyanyi solo pria terbesar sepanjang sejarah. Lelaki dengan kecenderungan seksual yang tidak jelas dan lebih tenar dengan nama panggung Mika ini pun menuai sensasi dengan lagu-lagunya yang ceria, didukung dengan suaranya yang terdengar bagai pertunjukan opera.

Album pertamanya, LIFE IN CARTOON MOTION, yang dirilis tahun 2007 lalu meraup sukses dengan memenangkan Best Selling British Artist dalam gelaran World Music Awards. Dan this Golden Man mencoba kembali dengan album keduanya, masih dengan gaya khasnya dalam menyanyikan musik pop dengan suara falsetto-nya, inilah THE BOY WHO KNEW TOO MUCH.

Mika membuka album kedua dengan sampul warna warni bak permen yang kontras dengan foto hitam putih dirinya dengan single pertamanya, We Are Golden. Saat mendengarkan lagu ini kita akan teringat pada gaya suara Freddie Mercury yang melengking bak pemain opera dan Mika mungkin mendapatkan kemampuan ini karena belajar dari Alla Ardakov, seorang pemain opera profesional dari Rusia.

Setelah album debutnya dipuji-puji oleh banyak kritikus musik karena musikalitasnya yang pantas diacungi jempol, single Mika yang satu ini rupanya tak terlalu mengesankan. Pasalnya, Mika dinilai hanya memberikan suatu bukti jika dirinya memang masih bertaji seperti album perdananya (baca: bukan one hit wonder), namun tak terlalu ada perkembangan di dalamnya.

Dilanjutkan dengan track Blame It On The Girls dengan tune yang terinspirasi Queen dan irama hip hop, menunjukkan kekuatan Mika dalam menyanyikan lagu power pop.

Dan Rain, track ketiga yang dijadikan single keduanya, pesona Mika terlihat begitu besar. Dengan suasana Eurodisco, Mika membuat pendengarnya tak akan bisa menolak ajakannya untuk berdansa dan berdisko walaupun track ini lembut di permulaan.

Meski tak terlalu menarik perhatian, namun track-track selanjutnya seperti Dr John, I See You, Blue Eyes, Good Gone Girl, Touches You, By The Time, One Foot Boy, Toy Boy, dan Pick Up Off The Floor pun akan membuat Anda masuk ke dalam dunia ceria namun ambigu ala Mika. (kpl/npy)

Sabtu, 19 Desember 2009

The Virgin Ngantri Luncurkan Album

Sabtu, 19 Desember 2009 18:40
Kapanlagi.com - Meskipun sudah begitu dikenal di dunia musik tanah air, namun The Virgin yang digawangi oleh Mitha dan Dara ini rupanya belum memiliki album. Dan akhirnya, mereka berencana meluncurkan album tahun depan.

"Kita baru punya dua single dan mudah-mudahan tahun depan kita bisa bikin album. Kita sudah siap 10 lagu, 70% lagunya rock. Tapi karena di RCM banyak band, kita harus ngantri," terang Mitha saat ditemui di RCTI, Jumat (18/12) kemarin.

"Bujet bikin single itu lebih murah ketimbang album. Apalagi pasaran juga banyak yang bikin single dan RBT, jadi kita ikutin saja," tambahnya.

Selain ingin menunjukkan kekhasan musik mereka, The Virgin pun masih ingin mempertahankan konsep fashion mereka di tahun depan.

"Konsepnya tetap sama, masih agak gothic dan Harajuku. Biasanya kita kembar, paling beda ganti dalemannya doang, hahaha," kata Mitha yang punya impian membelikan rumah untuk ibundanya ini.

"Aku tetap pada konsep yang feminin, tapi agak ngerock dikit," tambah Dara. "Kita masih mikir-mikir lagi, karena kita takut malah nggak dikenal orang." (kpl/gum/npy)


Senin, 14 Desember 2009

Jelly Tobing Akan Kembali Hidupkan Super Kid

Selasa, 15 Desember 2009 05:37
Kapanlagi.com - Drummer kawakan Jelly Tobing berminat untuk menggaet musisi muda Kota Depok, Jawa Barat yang dinilai menyimpan musisi muda berbakat. Demikian ungkap ayah Rijasa Ikmal, drummer band The Rock Indonesia ini usai peresmian sebuah rumah makan, Minggu (13/12) malam.

"Banyak musisi muda Depok yang belum terekspos, padahal mereka tidak kalah dengan musisi yang sudah ternama," kata Jelly Tobing usai peresmian 33 Coffee Shop and Restaurant di Tanah Baru, Beji, Depok.

Mantan personil Super Kid yang pernah berjaya di era 70-an ini kini bahkan diam-diam tengah mencari pemain band untuk membentuk band kembali. "Saat ini saya sedang mencari bibit muda untuk band yang akan saya bentuk bersama Ikmal (anaknya)," jelasnya.

Hanya saja, lanjutnya mereka tidak tertampung dengan baik. Untuk itu dirinya yang telah lama bergelut di dunia musik menjadikan Depok yang notabene sebagai kota penopang Jakarta sebagai sasaran utama.

Namun pemecah rekor penabuh drum selama 10 jam tanpa henti ini tidak menutup pintu kemungkinan warga di luar Depok untuk direkrut sebagai pemain bass dan gitar. "Paling tidak untuk saat ini saya sedang berpikir mencari pemusik hasil didikan studio 33 untuk rekaman bersama Ikmal," katanya.

Untuk itu dirinya akan mengadakan audisi sehingga dirinya dapat melihat secara langsung keahlian pemain band yang akan dibimbingnya nanti. Di samping The Rock bersama Ahmad Dhani, dia mau bikin band namanya Super Kid.

Sementara itu, pemilik 33 Studio, Syairi mengaku akan menyelenggarakan audisi gitaris untuk anggota Super Kid, seperti yang diungkapkan Jelly sebelumnya. Usai peresmian studio miliknya, Syairi akan bekerja sama dengan kalangan dunia musik untuk segera menggelar audisi.

Dirinya akan mengundang drummer top dan legenda, ke depan akan bikin kerja sama tidak lepas dari musik, audisi cari gitaris, yang penting tidak lepas dari kualitas pemain yang bagus.

"Nanti saya harapkan akan muncul musisi-musisi handal akan lahir dari studio 33," harapnya. (ant/dar)

Sabtu, 12 Desember 2009

CLARA


CLARA band yang beranggotakan lima personil ini berasal dari daerah : NICK (purwakarta), RAY (ternate), OZZY (manado), CHIKERZ (Makassar) dan OPIE (aceh). Tetapi semua personil berdomisili Jakarta.

CLARA terbentuk pada tanggal 22 AGUSTUS 2007,dengan mengusung aliran FREE POP CLARA mengemas lagu–lagunya dengan unsur yang romantis tapi lugas.

CLARA yang ber artikan “CAHAYA YANG BERGEMERLAPAN” memiliki pengalaman di berbagai acara, baik off air maupun on air tv diantaranya :

INBOX (SCTV),HIP-HIP HURA (SCTV), KLIK (ANTV),DORCE SHOW (TRANS TV), ON THE SPOT (TRANS7), MUSIK ASYIK (TPI), WEEKAND SERU (GLOBAL), TOTAL REQUEST (GLOBAL TV), dan sebagainya.

Dengan bertitelkan THANKS, pada judul album perdana, CLARA menawarkan sisi kelam percintaan yang pesimis tetapi dibalut dengan musik yang lebih optimis.

Lagu BENCI CINTAIMU merupakan single pertama CLARA yang bermakna kebencian terhadap cinta itu sendiri.

GADIS merupakan single ke dua yang telah di luncurkan. dengan medium tempo beat,berdurasi 4.10.detik. GADIS mempunyai cerita yang lebih mellow, tapi ada ketegasan didalam liriknya.sedangkan dari segi arransemennya GADIS berefensi Japanese pop,tetapi tetap memiliki unsur melayu.

Indie Band Makassar

VIER Gagas Video Musik Makassar
 Mempawangi Video Musik Makassar (VMM), Vier Communication yang terdiri dari empat anak muda ini boleh dibilang menuai sukses berkat ‘idealisme’. Meski belia, Vier yang terbentuk Maret 2008 lalu telah menunjukkan eksistensi yang tidak sedikit bagi pengembangan musik di Makassar, khususnya band-band indie.

Vier sendiri berharfiah empat dalam bahasa Belanda. Vier dicukil sebagai nama EO sebab tergagas oleh empat orang, di antaranya Andi Firmansyah (Dirut), Puspito Hargo (Marketing), David Paul (Keuangan), dan Androtiosso (Art Division).

Menurut Puspito, salah satu proyek yang telah membahana adalah VMM, dimana ajang ini merupakan bentuk apresiatif terhadap band-band indie Makassar yang belum memiliki publisitas.



BHIS Band
Terbentuk karena idealisme, itulah BHIS Band. Tahun 1996, empat orang mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas, membentuk sebuah band yang kemudian dinamakan Belantara Band. Setelah terjadi pergantian personil, nama band tersebut juga mengalami perubahan menjadi BHIS Band. Band ini telah melahirkan dua album indie yaitu Belantara Hati dan Belantara Cinta. Rencananya BHIS Band akan membuat konsep album trilogi.\


The Jokes
Cikal bakal terbentuknya The Jokes yaitu sebuah acara di Kampus Nitro. Awalnya band ini bernama The Flush dengan mengusung aliran musik alternatif. Setelah ditinggalkan beberapa orang personilnya, band ini kemudian berganti nama menjadi The Jokes, dengan warna musik rock n roll. The Jokes telah menghasilkan sebuah album indie Rock n' Roll Party.


Uchu N' Friends
Awalnya hanya sebuah proyek solo dari Uchu, sang bassis, kemudian berkembang menjadi sebuah band utuh, yang diberi nama Uchu N’ Friends. Band yang dari namanya sangat kental dengan dialek Makassar ini terbentuk tahun 2008. Yang unik dari band ini, karena mengusung dua format dalam bermusik, vokalis perempuan saat memainkan ceria, dan vokalis laki-laki untuk jenis lagu slow.


Nerium
Warna dan jenis aliran musik yang berkontur sama, bahkan cenderung plagiatis bukan merupakan tipikal Nerium, sebuah independensi di bidang permusikan, yang lahir dari ranah Anging Mammiri ini. Menurut Rendra, sang vokalis sekaligus gitaris Nerium, band indie yang dipawanginya berempat ini bersama Adyanto (bass), Inal (drum), dan Joe Ernest (gitar), adalah ruap ekspresitas yang hadir apa adanya.
Rendra berargumen, independensi musik diperlukan untuk mempertegas keyakinan bahwa manajerial musik tidak hanya dapat dikendalikan oleh mayor label. “Makassar juga bisa, tidak hanya band-band dari Jawa.” (Effendy wongso, foto: Yusran)


MAYAPADA
Berawal dari Intensitas Kedekatan
Terbentuk pada 24 April 2007, band yang kini digawangi oleh lima personil ini sempat mengalami asimilasi dari musik akustik menjadi rock ballads dan easy listening seperti sekarang. Alasannya cukup gamblang, bahwa Mayapada mengikuti tren musik yang lagi marak di Makassar. Untuk itulah, Mayapada cukup dinamis melihat potensi pasar musik kontemporer. Selain itu, musik juga merupakan wadah kreatifitas dan kegiatan positif dari anggota Mayapada, Tiwi (vocal), Ivan (vokal), Arter (gitar dan kibor), Dhika (bass), dan Novan (drum). Ihwal itulah yang membuat band yang telah mengeluarkan single ‘Senandung Rindu’ ini kompak dipawangi oleh dua ‘bunda’, Rosmini dan Rostina, manajer sekaligus ibu dari Novan dan Tiwi. (Effendy Wongso/foto: Yusran)


A+Wing
Belum setahun sejak terbentuk, namun A+Wing sudah mampu menunjukkan eksistensinya. Menjadi salah satu nominasi Video Musik Makassar dan launching album pertama bulan ini sudah mampu membuktikan kehandalan mereka dalam bermusik, “Setiap latihan selama dua minggu, kita selalu menargetkan untuk menciptakan satu lagu. Sampai saat ini, materi lagu sudah ada belasan, namun hanya sembilan yang terpilih untuk album pertama ini,” ujar Yeyen sang Vokalis. Bersama dengan Enal (Bass), Fadly (Drum), Icha (Keyboard) dan Jaya (Gitar), A+Wing mencoba untuk meraih kesempurnaan dalam bemusik sesuai dengan prinsip mereka. Ambun


Wanted
Sesuai dengan namanya, Wanted berharap agar kelak band ini akan selalu dicari oleh penikmat musik Indonesia. Dengan formasi, Dava (Vokal), Pully (Bass), Acha (Gitar), Ardent (Gitar), Takdir (Drum), band ini mengusung pop alternative untuk mengekspresikan kreasi mereka dalam bermusik. Terbentuk sejak September 2007, kini Wanted tengah mempersiapkan album kedua setelah sebelumnya mengeluarkan album pertama yang berisi sembilan lagu yang salah satunya berhasil menjadi nominasi dalam Video Musik Makassar. “Konsep Video Klip kita sederhana saja, berisi rekaman live Wanted. Lagu yang dibawakan dalam Video Klip ini menceritakan penyesalan keegoisan seorang lelaki dalam menjalin suatu hubungan hingga menyakiti pasangannya,” tutur Acha, sang Gitaris yang menulis lagu ini berdasarkan pengalaman pribadi. Ambun


Laguna
Jam terbang Laguna dalam blantika musik Makassar sudah tak terhitung lagi berbagai pengalaman sudah direguk oleh band yang beranggotakaan tujuh orang ini. Agnes Monica, Tiga Diva, dan Duo Maia adalah artis ibukota yang pernah sepanggung dengan Laguna, konsistensi dalam bermusik merupakan jaminan yang dipunyai oleh band ini hingga dipercayai untuk berkolaborasi dengan sederet artis papan atas. Tak hanya sampai disitu, single Selalu Laguna bahkan menjuarai Asian Festival Song yang dilaksanakan di Jakarta beberapa waktu lalu. Mengusung aliran pop, bukan berarti Laguna tak piawai dalam membawakan aliran musik lainnya. Jazz, RnB, dan Rock adalah warna musik lain yang sering dibawakan oleh band yang beranggotakan Yayang (Keyboard), Ical (Perkusi), Acho (Bass), Riky (Gitar), Arie (Drum), Mely (Vokal), dan Rhiry (Vokal). Ambun


Ufanly
Berkarakter musik sendiri merupakan ciri khas Ufanly.Dengan tiga personil, Rony (bass), Edy (drum) dan Ufan (vokal), 2009 Ufanly go nasional. Satu album khusus telah disiapkan buat pecinta musik Indonesia. Tunggu saja launching-nya April tahun ini.


Noble
Terbentuk 2004, band dengan personil Sandy (vokal), Andika (bass) dan Rudy (gitar) ini awalnya memakai nama Nice Band. Tahun 2007, band dengan genre musik pop alternatif ini me-ngubah namanya menjadi Noble Band.

MAKASSARTERKINI.COM